SISTEM STARTER
TERDAPAT 3 JENIS SISTEM STARTER
1. TIPE PLANETARY
Pada starter tipe ini menggunakan tiga buah gear sebagai penopang poros
armature juga sebagai penggerak armature itu sendiri sebelum memutar
kopling dan pinion gear.
2. TIPE REDUKSI
Pada starter tipe ini terdapat gear-gear yang saling mereduksi dari kumparan armature hingga ke gear pada poros kopling
3. TIPE KONVENSIONAL
Pada starter tipe ini hanya terdapat satu buah gear yaitu pinion gear
yang akan terhubung ke fly wheel gear ketika drive lever mendorong gear
tersebut saat starter berputar
1. SWITCH STARTER
Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai
Untuk memutus dan menghubungkan arus listrik dari baterai
2. PEGAS PLUNYER
Untuk mengembalikan posisi plunyer setelah menekan dan mendorong drive lever
Untuk mengembalikan posisi plunyer setelah menekan dan mendorong drive lever
3. PLUNYER
Untuk mendorong dan mengkait drive lever
Untuk mendorong dan mengkait drive lever
4. DRIVE LEVER
Untuk mendorong clutch dan pinion gear agar terhubung ke flywheel gear
Untuk mendorong clutch dan pinion gear agar terhubung ke flywheel gear
5. FRONT CASE
Untuk menutup bagaian depan starter
Untuk menutup bagaian depan starter
6. STOP COLAR
Untuk membatasi pergerakan clutch dan pinion gear pada poros
Untuk membatasi pergerakan clutch dan pinion gear pada poros
7. PINION GEAR
Untuk memutar gear pinion
Untuk memutar gear pinion
8. STARTER CLUTCH
Untuk membatasi putaran cepat dari clutch
Untuk membatasi putaran cepat dari clutch
9. ARMATURE
Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar
Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar
10.COMUTATOR
Untuk tempat kedudukan sikat arang yang akan mengalirkan listrik ke armature sehingga terjadi putaran
Untuk tempat kedudukan sikat arang yang akan mengalirkan listrik ke armature sehingga terjadi putaran
11.WASHER
Untuk membatasi dan mengunci poros bagian belakang dari starter
Untuk membatasi dan mengunci poros bagian belakang dari starter
12.FIELD COIL
Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar
Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar
13.BRUSH HOLDER
Untuk tempat kedudukan brush positif dan negatif
Untuk tempat kedudukan brush positif dan negatif
14.BRUSH
Untuk menghantarkan arus listrik pada komutator
15.REAR CASE
Untuk menutup starter bagian depan
16. BOLT
Untuk mengikat secara keseluruhan komponen sistem starter
Untuk menghantarkan arus listrik pada komutator
15.REAR CASE
Untuk menutup starter bagian depan
16. BOLT
Untuk mengikat secara keseluruhan komponen sistem starter
KOMPONEN BESAR UTAMA SISTEM STARTER TIPE KONVENSIONAL
1. KUMPARAN MEDAN (FIELD COIL)
Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah lurus dan mendatar
2. KUMPARAN JANGKAR (ARMATURE)
Fungsi : Untuk menimbulkan medan magnet dalam arah melingkar
3. RANGKAIAN SIKAT DAN SIKAT
Fungsi : sebagai tempat kedudukan sikat positif dan negatif dan juga untuk menghantarkan arus listrik pada komutator
4. SWITCH STARTER
Fungsi : Untuk menghubung dan memutuskan arus litrik yang mengalir pada pada rangkaian
Terdapat 3 Terminal pada switch starter yaitu : 30, 50 dan C
dan juga terdapat dua buah gulungan utama yaitu : Pull in Coil dan Hold in Coil
CARA KERJA SISTEM STARTER DALAM RANGKAIAN
Ketika kunci kontak di ON kan, arus listrik dari baterai mengalir
melewati rangkaian sikring lalu ke terminal 50 dari switch starter.
bersamaan dengan itu ada pula sebagian arus listrik yang mengalir ke
terminal 30 dari switch starter yang dapat menimbulkan kemagnetan dari
kumparan Pull in Coil dan Hold in Coil dari switch starter yang menarik
plunyer switch starter sehingga drivel lever mendorong kopling dan
pinion gear ke fly wheel gear
Tidak ada komentar:
Posting Komentar